
Sinergi dan Kolaborasi Wujudkan Swasembada: Rapat Turun Sawah dan Mappalili Digelar di Wonomulyo
POLEWALI MANDAR– Dalam rangka mendukung percepatan swasembada pangan dan optimalisasi Musim Tanam Gadu 2025, Pemerintah Kecamatan Wonomulyo bersama Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Polewali Mandar menggelar Rapat Turun Sawah Tingkat Kecamatan yang dirangkaikan dengan kegiatan Syukuran Panen dan Mappalili.
Kegiatan ini turut melibatkan Balai Penerapan Modernisasi Pertanian (BRMP) Sulawesi Barat yang terus mendorong pemanfaatan teknologi pertanian dan modernisasi sistem tanam untuk meningkatkan produktivitas petani. Kehadiran BRMP menjadi bagian penting dari sinergi lintas sektor dalam mendukung program strategis pertanian di daerah.
Acara dibuka secara resmi oleh Bupati Polewali Mandar dan dihadiri oleh Ketua DPRD Kabupaten Polman, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan, Perwakilan BRMP Sulawesi Barat, Bulog, Camat Wonomulyo, Kepala Desa, penyuluh pertanian, serta para ketua kelompok tani.
Dalam sambutannya, Andi Afandi selaku Kepala Dinas Pertanian dan Pangan menyampaikan harapannya agar hasil panen musim ini dapat meningkat dari tahun sebelumnya. Ia menyoroti beberapa tantangan di lapangan seperti kekurangan alat mesin pertanian (alsintan) serta ketersediaan benih yang belum mencukupi kebutuhan petani. Andi Afandi berharap kolaborasi yang terbangun dapat membawa keberkahan dan hasil yang lebih baik bagi petani.
Ketua DPRD Kabupaten Polman juga menegaskan pentingnya perhatian serius terhadap kebutuhan petani, seperti kelancaran distribusi pupuk, sarana dan prasarana irigasi, alsintan, serta penyediaan benih unggul lokal. Ia juga mengapresiasi kebijakan pemerintah pusat yang menetapkan harga gabah Rp6.500/kg tanpa potongan, yang dinilai menguntungkan petani.
Pada sesi diskusi, sejumlah petani dan kepala desa mengungkapkan berbagai permasalahan di lapangan, di antaranya: Ketersediaan benih unggul masih terbatas, berdampak pada hasil panen yang kurang optimal; Kekurangan alsintan, menghambat proses tanam dan panen tepat waktu; Kerusakan tanggul dan saluran irigasi di beberapa desa yang menyebabkan banjir dan gagal panen.; Akses jalan dan jembatan rusak, menyulitkan mobilisasi alat berat seperti combine harvester ke area persawahan.
Menanggapi hal tersebut, Bupati H.Syamsul Mahmud menyatakan bahwa pemerintah daerah telah menyiapkan langkah-langkah strategis, termasuk pengusulan anggaran untuk pembangunan jembatan, pengadaan benih dan alsintan secara bertahap, serta komunikasi aktif dengan kementerian dan balai-balai teknis terkait. Ia juga menekankan pentingnya peran penyuluh, regulasi yang adil bagi pengusaha dan pedagang, serta kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan dari permasalahan sampah.
Melalui kegiatan ini, sinergi antara petani, pemerintah daerah, BRMP Sulbar, dan stakeholder lainnya diharapkan terus terjalin kuat guna mewujudkan pertanian yang tangguh, modern, dan berkelanjutan di Kabupaten Polewali Mandar.